Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko, apalagi pekerjaan yang berhubungan dengan nyawa. Misalnya, pemadam kebakaran. Jika salah mengambil keputusan, nyawa menjadi taruhannya.

   Hal tersebut justru menginspirasi para peneliti dari Oregon State University, Amerika Serikat, untuk mengembangkan sebuah robot tangguh.

   Tim peneliti ingin mewujudkan robot yang dapat bergerak secara fleksibel, tetapi efisien seperti tubuh binatang. Dengan begitu, robot bisa menghadapi segala situasi dan tetap energik layaknya manusia.

   Hal inilah yang diterapkan pada Cassie, sebuah robot berkaki dua yang menyerupai burung onta. Desain ini dipilih karena mobilitas sebagian besar robot dirasa masih terbatas. Dengan modelnya yang unik, Casey diklaim sebagai robot yang tangguh.

   Hal ini terletak pada komponen di dalam badan Casey. Jika robot biasa akan berhenti berfungsi saat situasi berbahaya, Casey justru akan tetap bertahan di situasi tersebut. Misalnya, Casey masih bisa berfungsi setelah ditendang.

   Dengan dukungan dana sebesar US$ 1 juta dari pemerintah AS, para peneliti juga mengembangkan robot berkaki dua lainnya. Nantinya, robot ini digunakan untuk mengirim barang ke daerah yang berbahaya dan sulit dijangkau manusia.

 

 

 

   Sepuluh tahun kehadiran iPhone dirayakan oleh Apple dengan merilis iPhone X. Di antara ketiga iPhone yang dirilis bersamaan, 12 September 2017, iPhone X merupakan seri yang paling diunggulkan.

   iPhone X sendiri dianggap sebagai masa depan dari sebuah smartphone sekaligus lompatan besar bagi seri iPhone yang ada saat ini.
Saking spesialnya, iPhone X yang masa pre-order-nya dilakukan mulai 27 Oktober ini dibanderol dengan harga termurah US$ 999 atau sekitar Rp 13 jutaan. Namun, apa iya total harga seluruh komponen smartphone teranyar Apple ini semahal itu?
 
   Tampaknya hal ini terjawab dengan sebuah investigasi yang dilakukan oleh seseorang dari industri smartphone di Tiongkok. Yang paling mengejutkan, ternyata harga komponen-komponen iPhone X jauh lebih rendah dibandingkan banderol harga iPhone X.

   Mengutip GSM Arena, Senin (18/9/2017), harga total komponen iPhone X diduga hanya US$ 412,75 atau Rp 5,5 jutaan. Dengan demikian, harga seluruh komponen iPhone X 60 persen lebih murah dibandingkan harga jualnya.

   Berdasarkan rincian harga per komponen iPhone X, komponen yang paling mahal adalah layar OLED yang diproduksi oleh Samsung, yakni US$ 86 (sekitar Rp 1,4 jutaan) per unit.

   Sementara, komponen lain yakni memori NAND berkapasitas 256GB dibeli dari Toshiba seharga US$ 45 (sekitar Rp 600 ribuan). RAM 3GB yang tersemat pada iPhone X dibeli seharga US$ 24 (sekitar Rp 320 ribuan) per unit.

   Kinerja iPhone X ditunjang dengan chipset A11 Bionic yang dikembangkan oleh TSMC dengan teknologi 10nm process. Per unitnya, chipset A11 Bionic dijual US$ 26 (sekitar Rp 346 ribuan). Lain lagi dengan modem pada iPhone X yang dibeli dari Qualcomm dengan harga US$ 18 (sekitar Rp 240 ribuan).

   Adapun komponen sensor 3D yang dipakai pada iPhone X harganya US$ 25 (sekitar Rp 333 ribuan). Sementara, kaca di panel depan iPhone X dibanderol US$ 18 (sekitar Rp 240 ribuan).
Satu hal yang perlu diperhatikan, walaupun harga seluruh komponen iPhone X terbilang sangat murah dibandingkan harga jualnya, harga tersebut belum termasuk dengan biaya produksi, logistik, dan yang paling terpenting upaya riset dan pengembangan yang dilakukan Apple untuk membuat iPhone X.

 http://tekno.liputan6.com/read/3098640/dijual-rp-13-juta-ini-total-harga-komponen-iphone-x

 

 

 

 

 

 

 

Xiaomi Mi Note 2 Pakai Panel OLED Fleksibel Buatan LG, Sesudah sabar menunggu kian lebih satu tahun, pada akhirnya Xiaomi barusan meluncurkan Mi Note 2 sebagai penerus Mi Note th. lantas. Xiaomi Mi Note 2 disebut-sebut datang dengan spesifikasi spektakuler, salah nya ialah monitor OLED fleksibel yang dipakai oleh piranti paling baru ini.

   Jauh sebelumnya piranti ini di luncurkan oleh perusahaan, banyak telah beredar reder yang menghadirkan handset dengan mempunyai monitor fleksibel. Sampai menuju peluncuran Mi Note 2 ada banyak yang memikirkan bila Mi Note 2 mempunyai monitor fleksibel yang bisa ditekuk ke semua arah.

   Sesaat kita tak dapat lihat atau rasakan fleksibilitas monitor lantaran panel itu ada dibawah kaca, tetapi sesungguhnya piranti ini memanglah datang dengan monitor fleksibel. Diluar itu, ada pula yang menyampaikan kabar bila monitor premium itu dipasok oleh satu diantara diantara perusahaan Korea Selatan, yaitu Samsung atau LG.

   Tetapi lalu LG jadi penyuplai monitor OLED fleksibel untuk Mi Note 2. Isu itu nampaknya sudah memperoleh konfirmasi, kalau memanglah benar bila monitor fleksibel Mi Note 2 ini di produksi serta dipasok oleh LG, bukanlah Samsung.

   Tetapi pihak Xiaomi masihlah bungkam mengenai siapa yang sediakan monitor OLED untuk Mi Note 2. Sayangnya tingkat produksi monitor OLED fleksibel sendiri sekarang ini tak demikian tinggi. Pasti hal itu bakal memengaruhi ketersediaan piranti lantaran kurangnya supply monitor, terlebih untuk handset yang begitu tinggi yang berminat.